Penyakit Lupus, sudah ada yang pernah mendengarnya? Saya yakin di antara para pembaca yang budiman pasti sudah ada yang pernah mendengar atau paling tidak melihatnya di televisi. Pertama kali mendengar penyakit ini tahun 2000an di salah satu acara tv di Amerika. Selama berada di RS saya sering sekali menemukan kasus ini. Tidak sulit menemukan orang berpenyakit Lupus karena satu hal yang khas pada Lupus dan dapat di lihat dengan kasat mata adalah Butterfly Rash (Malar Rash) yang merupakan salah satu tanda spesifik dari Lupus yakni ruam pada kedua pipi yang tidak melebihi lipatan nasolabial (hidung & bibir) dan ditandai adanya ruam pada hidung yang menyambung dengan ruam yang ada di pipi.
Apa itu Lupus?
adalah suatu Penyakit autoimun sistemik kronis atau antibodi tubuh sendiri membentuk kompleks imun dan menimbulkan inflamasi/peradangan pada berbagai organ.
Siapa saja yang bisa terkena penyakit Lupus?
Lupus lebih banyak dijumpai pada wanita usia 13-40 tahun dengan perbandingan 9 : 1 antara perempuan dan laki laki diduga ada pengaruh hormonal dengan pembentukan autoimun.
Apa penyebabnya?
Genetik, Lingkungan dan Hormon di anggap sebagai penyebabnya
Faktor Lingkungan? apa saja?
Faktor lingkungan yang di anggap bisa menjadi penyebab adlah infeksi, sinar UV, pemakaian obat obatan, stress mental maupun fisik.
Mengapa bisa terjadi?
Cetusan faktor Lingkungan seperti tersebut di atas akan menimbulkan abnormalitas respon imun di dalam tubuh seperti :
1. Sel T dan Sel B menjadi otoreaktif
2. Pembentukan sitokin yang berlebihan
3. Hilangnya regulasi kontrol pada sistem imun
Nah, akibat proses proses selular ini makan tubuh akan membentuk bermacam macam antibodi yang di sebut autoantibodi. Selanjutnya autoantibodi autoantibodi ini akan membentuk Kompleks Imun. Kompleks imun ini akan terdeposit di berbagai organ sehingga menimbulkan reaksi peradangan/inflamasi.
Apa Kriteria yang dapat di pakai untuk menegakkan Diagnosis?
Nah, Kriteria yang harus di dapatkan pada pasien Lupus dan dapat menunjang diagnosis paling tidak ada 4 dari 11 gejala ini, menurut The American College of Rheumatology :
1. Malar Rash (Butterfly Rash)
2. Discoid Rash
3. Fotosensitifitas
4. Sariawan yang tidak nyeri
5. Artitis (radang sendi)
6. Serositis (Pleuritis (radang pembungkus paru)/ perikarditis (radang pembungkus jantung))
7. Gangguan ginjal
8. Gangguan neurologi (Kejang & Psikosis)
9. Gangguan hematologi (Anemia hemolitik, leukopeni, limfopeni, trombopeni)
10. Gangguan Imunologi (anti ds-DNA + dan antiphospolipid+)
11. ANA (peningkatan Antibodi antinuclear)
Bagaimana dengan teknik pengobatan?
Saat ini pengobatan Lupus selama paling tidak 5 tahun terakhir sudah mengalami perbaikan. Pendekatan terapi yang agresif dan kemajuan teknologi farmakologi membuat life survival lebih tinggi di banding tahun tahun sebelumnya. Rata rata five years survival sekitar 90% dan 15 years survival mencapai persentasi 63-79%.
Prinsip pengobatan Lupus itu sendiri adalah menekan aktifitas penyakit, mencegah progresifitas dan memantau efek samping obat.
Steroid masih digunakan sebagai pilihan pengobatan untuk mengendalikan aktifitas dan progresifitas lupus yang fungsinya itu sendiri adalah sebagai antiinflamasi dan imunoregulator
makasih min tas infonya
BalasHapusfb: Annur niakoe
Wah,, makasih min tas infonya,,
BalasHapusfb: Aldiyansyah Bona
Saya ada liat karyawati tempat saya kerja begini mukanya, mungkin itu Lupus ya, dulunya si dikit aja dimukanya, eh lama lama merebak, hampir semua ada di mukanya..
BalasHapussedih kan.
susan : kalo lupus hanya di sekitas hidung dan pipi kalo ampe ke jidat bukan lupus.
BalasHapusBukan cuma itu lupus biasanya disertai kelainan ginjal, saraf, otak bahkan multi organ failure yang tidak di obati.
salam
Cara mencegahnya gimana ya?
BalasHapuswaaah review ini bagus banget, makasih yaa infonya berguna sekali.
BalasHapuscara mencegah.y bagaimana mbak?
BalasHapusnih ane kasih solusinya .. coba aja di simak smoga bermanfaat http://obatlupusherbals.wordpress.com/
BalasHapus