Kamis, 24 Januari 2013

Mengenal Sinusitis lebih dekat



Seperti yang teman teman lihat di atas bahwa SINUS adalah ruangan pada wajah yang fungsinya sendiri adalah sebagai Air Conditioning, Menjaga Suhu tubuh, Resonansi dan Menjaga Keseimbangan kepala. Nah, apa jadinya wajah adalah tulang padat tanpa ruang ruang sinus pastinya tidak akan ada keseimbangan tubuh dan fungsi di atas tidak dapat berjalan dengan baik dan tentunya dapat mengganggu kesehatan anda.
Ruang ruang pada sinus atau yang lebih  sering di sebut sebagai Sinus Paranasal terbagi menjadi 4 seperti yang terlihat pada gambar yaitu :
1.Sinus Maksilaris
2. Sinus Frontalis
3. Sinus Ethmoidalis
4. Sinus Sphenoidalis
           
Pengertian Sinusitis

            Sinusitis sendiri adalah radang  pada satu atau lebih mukosa  sinus paranasal baik karena infeksi dan non infeksi dg gejala : hidung buntu, nyeri  fasial (wajah), ingus kental /purulen.   
  
Penyebab Sinusitis
  1. Virus :  Corona virus, Rhinovrus, Influenza A
  2. Bakteria aerob:  Streptokokus pnemoni, H influenzae, Moraxella catarhalis,   Streptokokus pyogenes,  Staphylokokus aureus.
  3. Bakteri anaerob
 Mekanisme terjadi sinusitis
  1.  Kelainan/ obstruksi  komplek ostiomeatal. 
  2. Bakteri dalam rongga sinus. 
  3. Adanya faktor predisposisi :   
  •  Berbagai kondisi yang mengarah pada  obstruksi sinus : infeksi & alergi. 
  • Berbagai variasi anatomis : septum deviasi,  konka bulosa, kKurvatura paradoksal konka media. 
  •  Gangguan klirens mukosilia :  sindrom diskinesia ( Kartegener,  silia imotil ),  fibrosis kistik. 
  •  Imunosupresi atau imun defisiensi 
 Diagnosis Sinusitis
Diagnosis Sinusitis dapat ditegakkan dari Anamnesis (Wawancara), Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan penunjang
Anamnesis
·                 Sering dianggap pilek biasa yg tak  kunjung hilang.
·                 Ingus kental, sepanjang hari.
·                  Suara kadang sengau / nasolalia klausa.
·                 Sakit kepala, sesuai lokasi  sinus yang sakit.
·                 Batuk, terutama pada anak.
·                 Foetor ex nasi (Hidung bau)

Pemeriksaan Fisik
  • Nyeri ketok daerah pipi / dahi. 
  • Rinoskopi anterior : mukosa hidung edem (bengkak), hiperemi (merah), sekret mukopurulen kental, warna kuning-kehijauan di kavum nasi (ruang hidung) dan  meatus medius (celah bagian tengah hidung dalam.
  • Pemeriksaan faring (tenggorok) : Drainase post nasal (cairan mengucur dari bagian belakang hidung ke bawah)
Kriteria Sinusitis Menurut Saphiro & Rachelefsky 1992
Mayor : Rhinorhe purulent,  Drainase post nasal, Batuk
Minor : demam, nyeri kepala dan  sinus foetor
Kriteria Sinusitis : 2 Mayor atau 1 mayor + 2/lebih minor

Konfirmasi Diagnosis
·       - X – foto sinus para nasal.
-    - Pungsi Sinus
·        - CT – Scan

Pengobatan
ü  1. Sinusitis Akut
-         Antibiotika spektrum luas : Dosis cukup, 10-21 hari.
-         Dekongestan hidung ( topikal/ sistemik )
-         Mukolitik
ü  2. Sinusitis  Kronik
-        Antibiotika sesuai hasil kultur.
-        Dekongestan hidung.
-        Mukolitik  minimal  10-14 hari
            Bila sinusitis

Irigasi sinus (maks 5x) à bila tak sembuh maka perlu dilakukan :
- FESS.
- Operasi Cald-Well-Luc (CWL

7 komentar:

  1. cukup bermanfaat. tp q gak paham pelajaran biologi

    BalasHapus
  2. kakak sy juga ada sinus, ktnya musti dioperasi biar sembuh tuh

    BalasHapus
  3. Ilmu tambahan mengenai hidung dlm dunia biologi

    ahmad godo

    BalasHapus
  4. Aku baru tau loh dari blog tante Ayuni... Thanks....

    BalasHapus
  5. Thanks Infonya tante mimin. Infonya menambah wawasan saya tentang dunia ilmu biologi

    BalasHapus
  6. emang lengkap banget ilmunya :)

    BalasHapus
  7. Menambah wawasan ilmu saya yang masih cetek banget nih..makasih ya

    BalasHapus